
Banyak trader kesulitan dalam menentukan waktu exit forex. Ada yang prediksinya 80% benar, tetapi tidak menghasilkan keuntungan yang konsisten. Berikut ini kami bagikan cara exit forex yang benar agar bisa menghasilkan profit.
Cara Exit Forex yang Benar
Yuk kita simak bersama tentang bagaimana cara melakukan exit Forex yang benar di bawah ini.
Cara Exit Forex Perhatikan Gaya Trading
Trader mempunyai gaya yang berbeda, baik yang lebih nyaman dengan pendekatan trading jangka pendek atau untuk trader yang menggunakan scalping, day trading. Memahami bagaimana mengendalikan emosi dan stres anda dapat membuat perbedaan besar dalam tingkat keberhasilan dan kegagalan anda.
Konsistensi dalam menerapkan gaya trading juga akan membantu trader mendapatkan profit yang konsisten. Jadi, gaya trading yang terus berubah adalah kesalahan umum. Misalnya, strategi yang dipilih bereaksi dengan baik dikombinasikan dengan manajemen risiko yang tepat.
Cara Exit Forex Mengatur Limit dan Stop
Salah satu cara menjaga emosi adalah dengan menetapkan target limit dan stop saat memulai trading. Sebelum membuka posisi di pasar, trader harus menganalisis jumlah risiko yang ingin dia hadapi.
Kemudian menetapkan stop-loss order pada level tersebut untuk mengimbanginya. Sambil menempatkan target keuntungan, setidaknya beberapa pips dari titik masuk. Jika trading salah, maka otomatis ditutup pada tingkat risiko yang dapat diterima. Jika benar dan harga menyentuh titik target, trading juga otomatis ditutup.
Jadi, apapun hasilnya, trader pada akhirnya akan exit dari pasar. Trader yang ingin mengambil posisi buy harus menunggu harga memantul kembali menuju support yang juga merupakan sinyal beli, meskipun harus dikonfirmasi terlebih dahulu dengan indikator. Karena harga telah turun dibawah garis support, trader harus menempatkan stop tepat dibawah level support.
Perhatikan Moving Average / MA
Pergerakan MA dapat menjadi salah satu alat paling efektif untuk melacak arah tren trading. Trader harus mencari aset untuk dibeli saat harga berada diatas MA. Sedangkan peluang untuk menjual ada saat harga berada di bawah MA. Namun, akan sangat berguna jika MA diberi peran sebagai trailing stop.
Misalnya, ketika MA melintasi harga, tren akan berubah, trader harus menutup posisi saat perubahan ini terjadi. Itulah mengapa pengaturan stop-loss berdasarkan MA akan lebih efektif. Perlu diingat, rading forex bukan hanya tentang menemukan entry point yang tepat, karena berhasil tidaknya trading tergantung lokasi trader menutup posisi di pasar.
Strategi exit memiliki peran yang paling penting. Dengan exit secara manual, rasio profit anda belum tentu lebih besar dari 1:1. Biasanya exit manual dilakukan dengan teknik scalping.
Gunakan ATR
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat berupa indikator average true range (ATR) yang dirancang khusus untuk mengukur volatilitas pasar. Dengan mengambil rata-rata pergerakan antara harga tertinggi dan terendah dari 14 candle terakhir, trader bisa mendapatkan gambaran pasar.
Dengan cara ini, trader juga akan tahu lebih banyak informasi untuk menetapkan limit dan stop. Semakin tinggi ATR pada pasangan mata uang, semakin besar potensi stop. Ini jelas masuk akal karena penghentian ketat pada mata uang volatilitas tinggi dapat membuat pesanan ini dipicu lebih cepat.
Indikator ATR sangat universal, karena dapat disesuaikan dengan berbagai jenis waktu. Jadi, cukup atur stop diatas 100% ATR dan atur batas minimal jarak yang sama dari entry point. Dengan demikian, setidaknya terdapat perbandingan rasio risiko terhadap laba yang memadai. Itulah cara exit forex yang bisa anda terapkan, semoga bermanfaat.